Hampir semua wanita mengeluarkan cairan dari vagina (yang sering diistilahkan dengan keputihan oleh awam), terutama di tengah-tengah periode menstruasi ( masa ovulasi ). Keluarnya cairan ini juga umum terjadi pada remaja putri dan seringkali dalam jumlah yang lebih banyak karena pada usia belasan tahun ini level hormon remaja putri sedang tinggi-tingginya. Pemakaian pil anti hamil juga dapat menyebabkan keluarnya cairan. Sepanjang keluarnya cairan ini tidak disertai dengan bau yang tidak enak, berubahnya warna cairan menjadi lebih pekat, rasa gatal, rasa sakit, merah atau melepuh maka hal tersebut merupakan kejadian alami dan tidak perlu ditakuti bahwa terjadi keputihan atau infeksi pada vagina. Infeksi terjadi karena adanya bakteri pada vagina.
- Bertambahnya jumlah cairan yang keluar.
- Vagina menjadi merah dan membengkak.
- Rasa gatal, sakit dan bau yang tidak enak.
- Rasa sakit atau terjadi pendarahan ketika sedang berhubungan intim.
- Urin (air kencing ) terasa panas.
Sedangkan jenis-jenis infeksi vagina yang sering terjadi adalah :
- Infeksi yang disebabkan oleh bakteri (bacterial vaginosis)
- Yeast infections
- Infeksi yang disebabkan oleh parasit (Trichomonas vaginitis)
- Infeksi yang berhubungan dengan menapouse (atrophic vaginitis)
- Infeksi pada leher rahim ( cervicitis)
Dianjurkan bagi para remaja putri yang mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas agar segera pergi ke dokter untuk menjalani pemeriksaan. Begitu juga dengan ibu hamil, karena pada kondisi tertentu seperti infeksi karena bakteri, dapat membahayakan janin. Untuk itu perlu diketahui aneka jenis infeksi vagina, dan sangat dianjurkan agar mendapat perawatan oleh dokter yang berwenang dan sangat tidak dianjurkan untuk mengobati sendiri.
0 komentar:
Post a Comment
Saling komentar positif dan blogwalking merupakan sahabat blogger yang baik, yuk kita jalin ukhuwah dan sillaturahmi kita sahabat.